Kampanye Think Before You Share: Pentingnya Peran Literasi Digital
Facebook, Yayasan Cinta Anak Bangsa atau YCAB beserta Do Something Indonesia mengakhiri kampanye edukasi "Think Before You Share" di Jakarta, kemarin (27/2) setelah berjalan selama 6 bulan di tujuh kota besar di Indonesia. Acara yang berlangsung dua hari di Hotel Pullman Jakarta Pusat tersebut mengambil tema "Campaign Day Out."
Setidaknya ada 11 ribu pelajar dari berbagai sekolah di Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Palembang mendapat edukasi agar dapat berinternet dengan positif, bijak serta kritis dengan menyikapi mana artikel yang hanya merupakan opini dan mana yang merupakan fakta, sebelum membagikannya ke media sosial.
Hal itu disampaikan dalam sesi media oleh Clair Deevy, Head of Economic Growth Initiatives - APAC Facebook yang berkali-kali menekankan bahwa, "Tidak ada tempat untuk ujaran kebencian (serta berbagai konten negatif lainnya) di Facebook." Karena itulah tujuan utama kampanye ini agar remaja Indonesia memiliki kemampuan dasar dan akses ke sumber referensi yang dibutuhkan untuk turut menciptakan dunia maya yang positif.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendidikan dan Budaya. Siswa dengan ide kampanye terbaik selama acara, akan memenangkan dana pendidikan untuk mewujudkan ide kampanye mereka tersebut.
YCAB memuji semangat para pelajar peserta kampanye untuk mendalami literasi digital. Hal ini disampaikan oleh Moni Rejeki yang menjelaskan bahwa, "Literasi digital memegang peranan sangat penting." Sementara Do Something Indonesia mengajak remaja Indonesia khususnya dan pengguna media sosial pada umumnya untuk menjawab 4 pertanyaan berikut sebelum menyebarkan sebelum "memosting" artikel di internet.
Pertama adalah, Apakah sumbernya terpercaya? Kedua, Apakah ada dua sumber atau lebih? Ketiga, Apakah kamu mengerti isinya? Serta terakhir, Apakah ada konfirmasi dari orang yang mengerti isinya? Setelah menjawab keempat pertanyaan tersebut, pengguna internet diharapkan menjadi lebih bijak sebelum menerbitkan atau membagikan sebuah artikel.